Ida ratu saking luhur
Kawula nunas lugrane
Mangda sampun titiang tandruh
Mengayat bhatara mangkin
Titiang ngaturang pejati
Canang suci lan daksina
Sami sampun puput
Pretingkahing saji
Asep menyan majegau
Cendana nuhur dewane
Mangda ida gelis rawuh
Mijil saking luhuring langit
Sampun medabdaban sami
Maring giri meru reko
Ancangan sadulur
Sami pada ngiring
Bhetarane saking luhur
Ngegenah ring ambarane
Penganggene sarwa murub
Parekan sami mengiring
Widyadara widyadari
Pada medudon dudonan
Prabhawa kumetug
Angliwer ring langit
Di bale manike luwung
Mapanyengker ring telagane
Kedangingin tunjung putih
Tunjung abang tunjung putih
Ring madyaning bale alit
Ida bhatara mebawos
Nganggit sekar jepun
Sekar sane wangi
Ring bale emase parum
Linggih ida bhetarane
Bale emas ngranyab murub
Upacara sarwa luwih
Leluhure sutra putih
Ida bhatara mabawos
Bawose di luhur
Pacang turun gelis
Asep pejati wus katur
Mendak ida bhetarane
Peneteg lan canang harum
Canang gantal canang sari
Parekan pada menangkil
Pedak sami nunas ica
Nyadpada menyungsung
Ngaturang pelinggih
Google Play:
Friday, July 14, 2017
Purwakaning
Purwakaning angripta rum
Ning wana ukir
Kahadang labuh
Kartika panedenging sari
Angayon tangguli ketur
Angringring jangga mure
Ning wana ukir
Kahadang labuh
Kartika panedenging sari
Angayon tangguli ketur
Angringring jangga mure
Sukania arja winangun
Winarna sari
Sampurning riris sumahuru
Ingoling tangi
Rumrumning puspa priyaja
Munggwing srengganing rejeng
Winarna sari
Sampurning riris sumahuru
Ingoling tangi
Rumrumning puspa priyaja
Munggwing srengganing rejeng
Kumaruhu angrecana
Kidung tan luhung
Noranut rehing pakenoh
Sawyakti atemah guru
Guru bendunira sang pradnyan
Pangapusing kalangon
Kidung tan luhung
Noranut rehing pakenoh
Sawyakti atemah guru
Guru bendunira sang pradnyan
Pangapusing kalangon
Wasi twaning
Sanghyang guru reka
Haji Saraswati
Lewih hyang sinawun
Kawi swara sama ngamre tanin
Suka werdi buwana ite
Sanghyang guru reka
Haji Saraswati
Lewih hyang sinawun
Kawi swara sama ngamre tanin
Suka werdi buwana ite
Monday, February 27, 2017
Wisnu Purana: penciptaan semesta (1 kalpa)
Chapter 1: asal muasal alam semesta
Dijaman pralaya, tidak ada siang malam, tidak ada bumi langit dan tidak ada terang gelap.
Diakhir pralaya Dewa Wisnu atas keinginannya sendiri masuk kedalam Purusa (kekuatan maskulin dari penciptaan).
Pertama yang diciptakan adalah sebuah elemen besar yang tersusun dari elemen-elemen kecil. Elemen besar ini adalah sumber dari ego, yaitu Sattvic, Rajas dan Tamas.
Tamas menciptakan langit semesta dengan suara utama kebaikan. Langit kemudian menghasilkan sentuhan. Sentuhan menghasilkan udara. Karena itu sentuhan adalah ciri udara. Udara tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan. Udara menghasilkan Rupa, yang memungkinkan hidupnya api sebagai kebaikan utama udara. Api menghasilkan rasa. Rasa mengasilkan air, dimana air memiliki rasa. Dari keharuman air terciptalah bumi.Rajas menghasilkan 10 organ rasa dan Sattvic menghasilkan ego.
Kulit, mata, kuping, hidung dan lidah adalah membantu pikiran sesuai fungsinya. Anus, organ seksual, tangan, kaki dan dan organ bicara adalah organ pembantu dalam bertindak.
Elemen langit, udara, api, air dan bumi adalah elemen emosi. Tanpa elemen ini penciptaan tidak dimungkinkan. Awalnya kelima elemen ini ada dalam bentuk bola/telur besar yang merupkan hasil inspirasi Dewa Wisnu. Kemudian bola ini membesar menjadi Prakriti (kekuatan feminim dari penciptaan), dimana Dewa Wisnu masuk kedalamnya sebagai Hiranyagarbh.
Dewa Wisnu memelihara bola ini sampai akhir Kalpa. Dewa Wisnu sendiri yang menghancurkan semua elemen ini dalam wujud Dewa Rudra. Selama 1 Kalpa, Dewa Wisnu mengairi alam semesta dan tidur di Shesha didalam Ksheersagar. Saat Dewa Wisnu bangun, proses penciptaan berulang dalam wujud Dewa Brahma.
Sumber: 18 Maha Purana (pdf)
Monday, February 13, 2017
Om Asato Ma Sadgamaya
Om Asato Ma Sadgamaya adalah Pavamāna Mantra bersumber dari Brihadaranyaka Upanishad (1.3.28).
ॐ असतो मा सद्गमय
Om Asato Ma Sadgamaya
Om Asato Ma Sadgamaya
ॐ असतो मा सद्गमय ।
तमसो मा ज्योतिर्गमय ।
मृत्योर्मा अमृतं गमय ।
ॐ शान्तिः शान्तिः
शान्तिः ॥
तमसो मा ज्योतिर्गमय ।
मृत्योर्मा अमृतं गमय ।
ॐ शान्तिः शान्तिः
शान्तिः ॥
Om Asato Maa Sad-Gamaya |
Tamaso Maa Jyotir-Gamaya |
Mrtyor-Maa Amrtam Gamaya |
Om Shaantih Shaantih Shaantih ||
Tamaso Maa Jyotir-Gamaya |
Mrtyor-Maa Amrtam Gamaya |
Om Shaantih Shaantih Shaantih ||
Meaning:
1: Om , (O Lord) Keep me not in the Unreality (of the bondage of the Phenomenal World), but lead me towards the Reality (of the Eternal Self);
1: Om , (O Lord) Keep me not in the Unreality (of the bondage of the Phenomenal World), but lead me towards the Reality (of the Eternal Self);
Oh Brahman, semoga saya Dijauhkan ketidaknyataan, bimbinglah saya menuju ke kenyataan (diri yang abadi).
2: (O Lord) Keep me not in the Darkness (of Ignorance), but lead me towards the Light (of Spiritual Knowledge),
2: (O Lord) Keep me not in the Darkness (of Ignorance), but lead me towards the Light (of Spiritual Knowledge),
Semoga saya dijauhkan dari kegelapan, bimbinglah saya menuju cahaya-Mu (pengetahuan spiritual).
3: (O Lord) Keep me not in the (Fear of) Death (due to the bondage of the Mortal World), but lead me towards the Immortality (gained by the Knowledge of the Immortal Self beyond Death),
3: (O Lord) Keep me not in the (Fear of) Death (due to the bondage of the Mortal World), but lead me towards the Immortality (gained by the Knowledge of the Immortal Self beyond Death),
Semoga saya dijauhkan dari ketakutan akan kematian, bimbinglah saya menuju keabadain (yang didapat dari pengetahuan tentang keabadaian itu sendiri jauh dari kematian).
4: Om , (May there be) Peace, Peace, Peace (at the the three levels - Adidaivika, Adibhautika and Adhyatmika).
4: Om , (May there be) Peace, Peace, Peace (at the the three levels - Adidaivika, Adibhautika and Adhyatmika).
Semoga damai, damai, damai
Refrences:
- http://greenmesg.org/mantras_slokas/vedas-om_asato_ma_sadgamaya.php
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Brihadaranyaka_Upanishad
Tuesday, February 7, 2017
Gayatri menurut Padma Puran
Dewi Gayatri disebut sebagai manifestasi dari garis keturunan Sankhyayan. Dewi Gayatri memiliki wajah cantik dan api merupakan ekspresi simbolis dari mulutnya. Dewa Brahma bersemayam didahi-Nya, Dewa Vishnu bersemayam dihati-Nya dan Dewa Rudra bersemayam diikatan rambut-Nya.
Gayatri mantra terdiri dari 24 huruf dan masing-masing huruf berhubungan dengan Dewa. Ada yang menyebutkan Gayatri mantra terdiri dari 18 huruf.
Gayatri mantra terdiri dari 24 huruf dan masing-masing huruf berhubungan dengan Dewa. Ada yang menyebutkan Gayatri mantra terdiri dari 18 huruf.
18 huruf:
OM AGNERVAKPUNSI YAJURDEDIN JUSHTA SOMAM PIBA SWAHA
OM AGNERVAKPUNSI YAJURDEDIN JUSHTA SOMAM PIBA SWAHA
24 huruf:
1st letter --- Agni
2nd letter --- Vayu
3rd letter --- Surya
4th letter --- Akash
5th letter --- Yamraj
6th letter --- Varuna
7th letter --- Brihaspati
8th letter --- Parjanya
9th letter --- Indra
10th letter --- Gandharva
11th letter --- Poosha
12th letter --- Mitra
13th letter --- Twashta
14th letter --- Vasu
15th letter --- Marudganas
16th letter --- Soma
17th letter --- Angira
18th letter --- Vishwadeva
19th letter --- Ashwins
20th letter --- Prajapati
21st letter --- All deities
22nd letter --- Rudra
23rd letter --- Brahma
24th letter --- Vishnu
1st letter --- Agni
2nd letter --- Vayu
3rd letter --- Surya
4th letter --- Akash
5th letter --- Yamraj
6th letter --- Varuna
7th letter --- Brihaspati
8th letter --- Parjanya
9th letter --- Indra
10th letter --- Gandharva
11th letter --- Poosha
12th letter --- Mitra
13th letter --- Twashta
14th letter --- Vasu
15th letter --- Marudganas
16th letter --- Soma
17th letter --- Angira
18th letter --- Vishwadeva
19th letter --- Ashwins
20th letter --- Prajapati
21st letter --- All deities
22nd letter --- Rudra
23rd letter --- Brahma
24th letter --- Vishnu
Pemuja harus melakukan ritual 'nyas' dengan membayangkan pengucapan setiap kata dalam Gayatri Mantra pada bagian tubuh tertentu sebagai berikut:
OM BHUH --- dijantung, OM BHUVAH --- dikepala, OM SWAH --- diubun-ubun, OM TATSAVITURVARENYAM --- di seluruh tubuh , OM BHARGODEVASYA DHIMAHI --- dikedua mata, OM DHIYO YO NAH PRACHODAYAT --- dikedua tangan.
OM BHUH --- dijantung, OM BHUVAH --- dikepala, OM SWAH --- diubun-ubun, OM TATSAVITURVARENYAM --- di seluruh tubuh , OM BHARGODEVASYA DHIMAHI --- dikedua mata, OM DHIYO YO NAH PRACHODAYAT --- dikedua tangan.
Perbuatan saleh yang tertinggi:
ketaatan kepada orang tua, kesetiaan terhadap suami, ketenangan, tidak memiliki permusuhan terhadap teman-teman dan pengabdian terhadap Tuhan Vishnu
Sumber: Padma Purana, 18 Maha Purana
ketaatan kepada orang tua, kesetiaan terhadap suami, ketenangan, tidak memiliki permusuhan terhadap teman-teman dan pengabdian terhadap Tuhan Vishnu
Sumber: Padma Purana, 18 Maha Purana
Subscribe to:
Posts (Atom)