Friday, July 14, 2017

Purwakaning

Purwakaning angripta rum
Ning wana ukir
Kahadang labuh
Kartika panedenging sari
Angayon tangguli ketur
Angringring jangga mure

Sukania arja winangun
Winarna sari
Sampurning riris sumahuru
Ingoling tangi
Rumrumning puspa priyaja
Munggwing srengganing rejeng

Kumaruhu angrecana
Kidung tan luhung
Noranut rehing pakenoh
Sawyakti atemah guru
Guru bendunira sang pradnyan
Pangapusing kalangon

Wasi twaning
Sanghyang guru reka
Haji Saraswati
Lewih hyang sinawun
Kawi swara sama ngamre tanin
Suka werdi buwana ite

Monday, February 27, 2017

Wisnu Purana: penciptaan semesta (1 kalpa)

Chapter 1: asal muasal alam semesta

Dijaman pralaya, tidak ada siang malam, tidak ada bumi langit dan tidak ada terang gelap.

Diakhir pralaya Dewa Wisnu atas keinginannya sendiri masuk kedalam Purusa (kekuatan maskulin dari penciptaan).

Pertama yang diciptakan adalah sebuah elemen besar yang tersusun dari elemen-elemen kecil. Elemen besar ini adalah sumber dari ego, yaitu Sattvic, Rajas dan Tamas.

Tamas menciptakan langit semesta dengan suara utama kebaikan. Langit kemudian menghasilkan sentuhan. Sentuhan menghasilkan udara. Karena itu sentuhan adalah ciri udara. Udara tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan. Udara menghasilkan Rupa, yang memungkinkan hidupnya api sebagai kebaikan utama udara. Api menghasilkan rasa. Rasa mengasilkan air, dimana air memiliki rasa. Dari keharuman air terciptalah bumi.Rajas menghasilkan 10 organ rasa dan Sattvic menghasilkan ego.

Kulit, mata, kuping, hidung dan lidah adalah membantu pikiran sesuai fungsinya. Anus, organ seksual, tangan, kaki dan dan organ bicara adalah organ pembantu dalam bertindak.

Elemen langit, udara, api, air dan bumi adalah elemen emosi. Tanpa elemen ini penciptaan tidak dimungkinkan. Awalnya kelima elemen ini ada dalam bentuk bola/telur besar yang merupkan hasil inspirasi Dewa Wisnu. Kemudian bola ini membesar menjadi Prakriti (kekuatan feminim dari penciptaan), dimana Dewa Wisnu masuk kedalamnya sebagai Hiranyagarbh.

Dewa Wisnu memelihara bola ini sampai akhir Kalpa. Dewa Wisnu sendiri yang menghancurkan semua elemen ini dalam wujud Dewa Rudra. Selama 1 Kalpa, Dewa Wisnu mengairi alam semesta dan tidur di Shesha didalam Ksheersagar. Saat Dewa Wisnu bangun, proses penciptaan berulang dalam wujud Dewa Brahma.

Sumber: 18 Maha Purana (pdf)

Monday, February 13, 2017

Om Asato Ma Sadgamaya

Om Asato Ma Sadgamaya adalah Pavamāna Mantra bersumber dari Brihadaranyaka Upanishad (1.3.28).

ॐ   असतो   मा   सद्गमय
Om Asato Ma Sadgamaya

ॐ असतो मा सद्गमय ।
तमसो मा ज्योतिर्गमय ।
मृत्योर्मा अमृतं गमय ।
ॐ शान्तिः शान्तिः
शान्तिः ॥

Om Asato Maa Sad-Gamaya |
Tamaso Maa Jyotir-Gamaya |
Mrtyor-Maa Amrtam Gamaya |
Om Shaantih Shaantih Shaantih ||

Meaning:
1: Om , (O Lord) Keep me not in the Unreality (of the bondage of the Phenomenal World), but lead me towards the Reality (of the Eternal Self); 
Oh Brahman, semoga saya Dijauhkan ketidaknyataan, bimbinglah saya menuju ke kenyataan (diri yang abadi).
2: (O Lord) Keep me not in the Darkness (of Ignorance), but lead me towards the Light (of Spiritual Knowledge),
Semoga saya dijauhkan dari kegelapan, bimbinglah saya menuju cahaya-Mu (pengetahuan spiritual).
3: (O Lord) Keep me not in the (Fear of) Death (due to the bondage of the Mortal World), but lead me towards the Immortality (gained by the Knowledge of the Immortal Self beyond Death),
Semoga saya dijauhkan dari ketakutan akan kematian, bimbinglah saya menuju keabadain (yang didapat dari pengetahuan tentang keabadaian itu sendiri jauh dari kematian).
4: Om , (May there be) Peace, Peace, Peace (at the the three levels - Adidaivika, Adibhautika and Adhyatmika).
Semoga damai, damai, damai

Refrences:
  1. http://greenmesg.org/mantras_slokas/vedas-om_asato_ma_sadgamaya.php
  2. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Brihadaranyaka_Upanishad 


Tuesday, February 7, 2017

Gayatri menurut Padma Puran

Dewi Gayatri disebut sebagai manifestasi dari garis keturunan Sankhyayan. Dewi Gayatri memiliki wajah cantik dan api merupakan ekspresi simbolis dari mulutnya. Dewa Brahma bersemayam didahi-Nya, Dewa Vishnu bersemayam dihati-Nya dan Dewa Rudra bersemayam diikatan rambut-Nya.

Gayatri mantra terdiri dari 24 huruf dan masing-masing huruf berhubungan dengan Dewa. Ada yang menyebutkan Gayatri mantra terdiri dari 18 huruf.

18 huruf:
OM AGNERVAKPUNSI YAJURDEDIN JUSHTA SOMAM PIBA SWAHA

24 huruf:
1st letter --- Agni
2nd letter --- Vayu
3rd letter --- Surya
4th letter --- Akash
5th letter --- Yamraj
6th letter --- Varuna
7th letter --- Brihaspati
8th letter --- Parjanya
9th letter --- Indra
10th letter --- Gandharva
11th letter --- Poosha
12th letter --- Mitra
13th letter --- Twashta
14th letter --- Vasu
15th letter --- Marudganas
16th letter --- Soma
17th letter --- Angira
18th letter --- Vishwadeva
19th letter --- Ashwins
20th letter --- Prajapati
21st letter --- All deities
22nd letter --- Rudra
23rd letter --- Brahma
24th letter --- Vishnu

Pemuja harus melakukan ritual 'nyas' dengan membayangkan pengucapan setiap kata dalam Gayatri Mantra pada bagian tubuh tertentu sebagai berikut:
OM BHUH --- dijantung, OM BHUVAH --- dikepala, OM SWAH --- diubun-ubun, OM TATSAVITURVARENYAM --- di seluruh tubuh , OM BHARGODEVASYA DHIMAHI --- dikedua mata, OM DHIYO YO NAH PRACHODAYAT --- dikedua tangan.

Perbuatan saleh yang tertinggi:
ketaatan kepada orang tua, kesetiaan terhadap suami, ketenangan, tidak memiliki permusuhan terhadap teman-teman dan pengabdian terhadap Tuhan Vishnu

Sumber: Padma Purana, 18 Maha Purana

Sunday, February 5, 2017

Karvur Gauram Lagu pembukaan film Mahadev

Lagu pembukaan film Mahadev diambil dari Yajur Weda.
शिवयजुर्मन्त्र / Śivayajurmantra

Text Karpuragauram Karunavtaaram sbb:
Dalam dewanagari
कर्पूरगौरं करुणावतारम्
संसारसारं भुजगेन्द्रहारम् |
सदा वसन्तं हृदयारविन्दे
भवं भवानीसहितं नमामि ||

Text roman:
karpūragauraṁ karuṇāvatāraṁ
saṁsārasāram bhujagendrahāram |
sadāvasantaṁ hṛdayāravinde
bhavaṁ bhavānīsahitaṁ namāmi ||

Arti kata per kata:

  • karpūragauraṁ : The one who is as pure/white as a camphor(karpur): Dia yang putih seputih kapur barus
  • karuṇāvatāraṁ: The personification of compassion: perwujutan kasih sayang
  • saṁsārasāram : The one who is the essence of the world: dia yang merupakan isi (esensi) dunia. 
  • bhujagendrahāram: The one with the serpent king as his garland: dia yang berkalungkan raja ular.
  • sadāvasantaṁ : Always residing; selalu berada.
  • hṛdayāravinde: In the lotus-like heart (Explanation: Hridaya aravinde means 'in the heart that is (as pure as) lotus'. Lotus, though born in the muddy waters, is untouched by the mud around it. Similarly Lord Shiva always (Sada) resides (vasantham) in the hearts of beings which are not affected by worldly matters.): berada didalam hati setiap mahluk hidup, tetapi tidak terpengaruh keadaan/kondisi dunia (sekeliling).
  • bhavaṁ: To the Lord: kepada-Mu
  • bhavānīsahitaṁ namāmi: Accompanied by the Goddess, I bow: didampingi oleh Dewi, saya menunduk.

References/Original: