Tuesday, August 8, 2017

Mahabharata: Pancali/Drupadi yadnya dan takdirnya di Hastinapura (Arya)

Prakelahiran Pancali/Drupadi:

Dikelahiran sebelumnya, Pancali dilahirkan utk tidak mendapatkan suami. Kemudian Pancali memohon kepada Dewa Siwa, agar dihidupnya berikutnya mendapatkan suami yg memiliki jiwa adil, kuat, cerdas, rupawan dan pengasih. 
Karena tidak mungkin memberikan suami yg memiliki ke lima jiwa tsb, Dewa Siwa memberikan 5 suami untuk melengkapi keinginan Pancali.
Versi lain, Pancali hanya memiliki 1 kesempatan kelahiran lagi. Untuk memenuhi permintaan tsb, maka pada kelahiran berikutnya, Pancali langsung mendapatkan ke-5 suami sekaligus.

Kutukan saat kelahiran Pancali:

Berawal dari dendam Raja Drupada dari kerajaan Pancala kepada Resi Dorna, maka untuk membalasnya dilakukan upacara Putrakameshti yadnya (ritual pengorbanan api) untuk mendapatkan seorang putra yang dapat membunuh Resi Dorna. Namun Raja Drupada harus menerima takdirnya yaitu anugrah seorang putri. 
Lahirlah putra api bernama Dretajumena yg lahir untuk memenggal kepala Rsi Dorna.
Kemudian lahir pula seorang putri api bernama Pancali. Namun Raja Drupada yg tdk menginginkan kelahiran seorang putri, dengan amarahnya menyumpah/mengutuknya agar Pancali akan mengalami ketidakadilan berulang2 dan mengalami penghinaan yang paling hina, namun harus menegakkan keadilan.

Saat Arjuna memenangkan sayembara:

Saat Ibu Kunti sedang berdoa, Pandawa datang bersama Pancali yg telah dimenangkan didalam sayembara. Arjuna memberitahukan Ibu Kunti bahwa mereka telah memenangkan sayembara dan mendapatkan hadiahnya.
Sambil terus berdoa dan tanpa bertanya hadiah apa yang didapat, Ibu Kunti meminta Arjuna untuk membagi hadiah sayembara terbut secara adil dengan saudara2nya.

Karma

Atas permintaan prakelahiran, kutukan saat kelahiran dan permintaan Ibu Kunti, maka Pancali harus menikah dengan 5 Pandawa, ketidakadilan dan mengalami penghinaan saat permainan dadu di Hastinapura anatara Pandawa dan Kurawa. Namun Pancali dituntut untuk menegakkan keadilan diseluruh Arya. Terjadilah Mahabrata dalam upaya penegakan keadilan.

Pada kondisi normal pernikahan poliandri tidak diperbolehkan dalam Hindu. Namun atas urutan kejadian / peristiwa tsb, maka atas saran Rsi Abiyasa, maka Pancali dapat menikahi kelima Pandawa dengan sejumlah aturan:
  1. Dalam setahun hanya dapat melayani 1 orang dari kelima Pandawa. Ke-empat saudaranya tidak boleh mengganggu dan masuk kekamar Pancali sampai dengan gilirannya. Bagi yang melanggar harus menjalani penebusan dosa dengan pengasingan diri.
  2. Setelah setahun, Pancali harus melakukan penyucian diri sebelum melayani 1 orang berikutnya.

No comments:

Post a Comment